TEST RIDE HONDA CB TWIN 200 cc

                                          Gambar dari hape sendiri.

Salam perseduluran mas bro otoblogger serta komentator-komentator dimanapun anda berada…
Seperti judul yang saya tulis disini saya ingin berbagi sedikit pengalaman mengendarai motor legenda ini. Sebenarnya sudah sering banget naik motor yang paling hot item di kalangan bikers pecinta motor klasik khususnya Honda CB ini. Tapi baru sekarang saya tulis di blog ini.

CB 200 gambar dari hape sendiri.

Mungkin untuk saat ini julukan motor legenda (khusus untuk Honda) telah disandang oleh Honda Tiger, tp itu menurut AHM. Tapi bagi saya motor legenda masih milik CB dan berbagai macam jenis CB-CB yang lain. Motor ini masih menjadi buruan bagi bikers pecinta motor klasik dan tak jarang diminati oleh kaum tua hingga yang muda. Seperti halnya beberapa teman-teman di kantor saya kolektor monster tua ini. Mengapa saya menyebutnya monster? itu mungkin karna CB 200 memiliki mesin dan tekhnologi yang hebat pada masanya.

Gambar dari www.motorklasik.wordpress.com

Gambar dari hape sendiri.

Tampak pada gambar diatas adalah mesin twin paralel OHC yang menghentak bergantian mengeluarkan performa dan suara yang istimewa layaknya moge. Sparepart monster yang satu ini bisa tergolong langka dan relatif mahal. Banyak sekali tekhnologi jadul dari motor ini yang kini masih dan wajib digunakan di motor-motor yang tergolong sport produksi baru-baru ini. Salah satunya tombol “engine stop” yang sering kita temui di motor-motor jaman sekarang.

Gambar dari hape sendiri.

Varian CB 200 berikutnya sudah menggunakan front disk brake, sementara CB 200 dalam gambar ini masih menggunakan rem tromol depan belakang. Keistimewaan dari motor bermesin twin paralel adalah motor akan tetap jalan meskipun salah satu mesin mengalami gangguan, yaaaaa….meski tidak semaksimal dua-duanya dalam keadaan sehat.

Gambar dari hape sendiri.

Gambar dari hape sendiri.

Demikian sedikit saya cerbagi cerita dalam rubrik motorjoss kali ini. Untuk para bikers yang suka memodifikasi motornya juga para pecinta motor klasik harusnya mengutamakan totalitas dalam membangun dan mempercantik motor kesayangannya. Karena bila kita sudah diatas motor bukan hanya kita saja yang akan diperhatikan tetapi juga teman dekat kita yaitu motor kita sendiri. Terimaksih mas bro dan salam perseduluran… 🙂